Kamis, 02 September 2021

Perjalanan Panjang Karir Musik Abror Outsider, Musisi Gagal Yang Menjadi Pioneer Band Punk Rock Di Petanahan

Abror Subhi yang dikenal sebagai pendiri band Punk Rock pertama di Petanahan dan berposisi sebagai Drummer, rupanya awal bermusiknya dulu dia mendirikan band bergenre Pop dan sebagai pemain Bass. Abror Subhi dilahirkan di sebuah keluarga petani, masa kecilnya sering mendengarkan lagu2 yang sedang hits pada jamanya lewat radio tua. Alat musik yang pertama kali di pelajari adalah keyboard ketia ia masih duduk di kelas 1 SMA tahun 2006, namun tidak berminat dan tidak mempelajarinya. kemudian ketika kelas 2 SMA tahun 2007 ia mulai belajar gitar, disekolahnya ia diajarkan chords gitar oleh guru kesenian, dan sejak itulah ia tertarik dengan gitar. Ia mengumpulkan uang sakunya sedikit demi sedikit sampai terkumpul dan cukup untuk membeli gitar. akhirnya membeli gitar akustik second murahan sekedar untuk belajar main gitar. Karena merasa jenuh dan bosan dengan suasana sekolahan akhirnya Abror menyatakan keluar dari sekolahan saat masih kelas 2 SMA tepat setah ujian mid semester. Tahun 2008 Bersama teman sepermainanya sering nongkrong bareng sambil gitaran, abror pun mulai belajar main bass, lama kelamaan ada inisiatif untuk mencoba main di studio musik, waktu itu menyebutnya "ngrental". Walaupun sebenarnya Abror lebih fokus belajar gitar, tetapi saat pertama kali main di studio dia berposisi sebagai pemain bass, dengan formasi band yg masih gonta ganti personil namun personil tetapnya ada Amir (drum), Teguh (Vokal gitar), dan Abror (bass), waktu itu masih memainkan musik pop. Band tersebut hanya berjalan beberapa bulan lalu bubar, Abror dan Teguh mengajak teman nongkrongnya yaitu Fathur dan Omang untuk membentuk band baru dengan genre musik yang berbeda dari sebelumnya. Band baru ini memainkan musik pop yang dipadukan dengan unsur2 rock, dengan formasi Teguh (Gitar vokal), Abror (Drum), Fathur (Gitar), dan Omang (bass). Ini adalah untuk pertama kalinya Abror memainkan alat musik yang belum pernah dipelajari sebelumnya, yaitu Drum.
Seperti yang dulu, band hanya berjalan beberapa bulan saja lalu bubar. Setelah beberapa saat tidak main band akhirnya tahun 2009 Abror bertemu dengan teman lamanya saat masih SD, yaitu Agus yg ternyata seorang drumer. Tanpa sengaja mereka ngobrol2 tentang musik dan masing2 menceritakan tentang pengalaman mereka dengan bandnya masing2. Abror menceritakan tentang bandnya yang sudah bubar, dan Agus pun menceritakan bandnya yg sudah bubar. Dulu Agus ini punya band lalu bubar dan menyisakan dua personil, yaitu Agus dan Ary yang juga teman lama Abror. Abror pun memperkenalkan Agus dan Ary dengan Teguh (teman ngeband Abror dulu). Mereka berempat ngobrol2 tentang musik dan perjalanan band mereka, dari obrolan tersebut menemukan satu kecocokan tentang musik, Dari sisa sisa personil dua band yang tersisa (Agus yang dulu satu band dengan Ary, dan Abror dengan Teguh) akhirnya mereka berniat untuk bersatu membentuk band baru. Di suatu malam saat mereka nongkrong, ada yang mengusulkan bandnya diberi nama 'Variuz', karna personilnya berasal dari dua band berbeda dan musik yang berbeda namun disatukan dalam satu band, dengan formasi: Teguh (Gitar vokal), Abror (Bass), Agus (Drum), dan Ary (Gitar). Abror yang dulu dengan band pertamanya main Bass, kemudian dengan band kedua main Drum, dan kini posisinya pegang Bass kembali. Band ini mengusung musik pop melayu yg saat itu sedang booming. (Menurut Abror sekarang, mengingat masa lalunya dengan band mengusung musik pop melayu terasa "memalukan"). Dengan kesungguhan dalam bermusik mereka mulai menciptakan lagu sendiri dan setiap malam minggu mereka main di studio. Beberapa bulan kemudian mereka telah menciptakan empat lagu yg rencananya akan direkan menjadi mini album. Debut pertama band Variuz ini adalah saat mereka akan tampil di acara pensi sebuah sekolah di Petanahan, tempat Abror dulu sekolah. Dengan kepercayaan diri dan berbekal kemampuan bermusiknya mereka 'pede' tampil dihadapan publik yg disaksikan oleh anak2 sekolah maupun penonton umum. Tetapi tak sesuai harapan, saat Variuz akan tampil, tiba2 MC mengumumkan bahwa waktu acara musik sudah habis karena sudan lebih dari jam 4 sore. Akhirnya dengan kecewa Abror, Teguh, Agus, dan Ari gagal tidak tampil di panggung, dan mereka pulang dengan kekecewaan.
Hari hari pun berlalu, tiap malam minggu mereka main di studio membawakan lagu2 mereka sendiri dan lagu milik band lain. Namun sayang, Rencana merekam mini album tertunda karena ada ketidak cocokan antara dua personil, Agus menganggap jika gaya permainan Ary tidak sesuai dengan musik yang diusung band. Akhirnya Agus secara halus mengeluarkan Ary dari band, dan Agus mengajak saudaranya bernama Veri untuk menggantikan posisi ary. Sekitar akhir 2009, Veri pergi merantau, kemudian Agus juga pergi merantau, menyisakan Abror dan teguh. akhirnya band bubar dan gagal merekam mini album. Namun bubarnya band ini justru menjadi awal bagi Abror dan Teguh untuk merubah total aliran musiknya dan mengenal lebih jauh dunia musik, mulai musik Punk rock hingga metal. Walaupun bandnya bubar dan gagal merekam mini album tidak membuat Abror putus asa, justru Abror termotivasi untuk menjelajah dan mempelajari genre2 musik yang lebih luas. Awal tahun 2010, Abror, Teguh, dan dua teman ngebandnya dulu, yaitu Fathur dan Omang mulai menyukai band SUPERMAN IS DEAD (SID) band punk rock dari Bali yang waktu itu booming dengan lagu 'Kuat Kita Bersinar' dan 'Jika Kami Bersama', sejak saat itulah mereka menyukai musik Punk Rock. Februari 2010, mereka berempat masuk komunitas OUTSIDERS KEBUMEN - YES IS S.I.D (komunitas penggemar grup band Superman Is Dead). Abror, Teguh, dan Omang pun mendirikan band beraliran punk rock yg diberi nama "Sleep in the Grave" yang artinya "tidur di kuburan", nama ini terinspirasi dari nama band Superman Is Dead, Dead artinya mati, mati berarti tidur dikuburan, akhirnya mereka bertiga menamakan bandnya Sleep in the Grave, dengan formasi Teguh (Gitar vokal), Abror (Drum), dan Omang (Bass), mengusung musik Punk Rock dan inilah band pertama di Petanahan yang mengusung genre Punk Rock. mereka berempat, Abror, Teguh, Fathur, dan Omang, kemudian mendirikan komunitas OUTSIDERS & LADYROSE PETANAHAN, sebagai komunitas punk pertama di Petanahan dan dianggap sebagai pelopor lahirnya Punk di Petanahan. Abror yang sejak tahun 2008 memainkan musik pop, kini di awal 2010 berubah total gaya musiknya, dia memainkan musik Punk Rock yg saat itu masih terdengar asing bagi masyarakat pedesaan. Bersama band Sleep in the Grave setiap malam minggu latihan di studio musik memainkan lagu2nya Superman Is Dead, Greenday, NOFX, Bad Religion, The Offspring, Strung Out, dan band2 Punk lokal Indonesia. Jika dulu Abror ketika masih main di band lamanya sempat menciptakan lagu dan punya agenda untuk rekaman mini album, tetapi di band Sleep in the Grave Abror, Teguh, dan Omang sama sekali tidak menciptakan lagu sendiri, mereka bermusik hanya untuk bersenang senang menyalurkan hobinya dan sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap musik Punk Rock. Tahun 2012, Abror terpilih sebagai Ketua komunitas OUTSIDER KEBUMEN, yang dipilih oleh seluruh anggota komunitas yang saat itu berkumpul di alun2 Kebumen. Dengan tanggung jawab besar menjaga komunitas supaya tetap kompak dan solid.
Hingga beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2014, Abror, Teguh, dan Omang vakum ngeband. Dan benar2 berhenti total. Sleep in the Grave tinggal menjadi legenda band punk rock di petanahan. Omang yang waktu itu pergi merantau ke kota, tidak bisa lagi ngeband bareng, akhirnya menyisakan Abror dan Teguh. Mereka berdua pun berhenti ngeband dan tidak mencari personil baru pengganti omang. Sejak saat itulah Abror dan Teguh sebagai pelopor gerakan punk dan pendiri band punk pertama di Petanahan berhenti total main band, mereka berdua pun fokus dengan pekerjaan masing2, walau masih sering nongkrong bareng dan main gitar bareng. Berhenti main band, Abror fokus mengurus dan membangun komunitas yang saat itu banyak anggota baru. Tugas dan tanggung jawab Abror seperti mendata anggota2 baru, mengatur jadwal gathering, mengatur saat berangkat ke acara konser, mengurus pembuatan kaos, memberi pengarahan kepada anggota komunitas, mengadakan baksi sosial, dll. Hingga tahun 2017, tahun itulah sebagai tahun terakhir Abror aktif di komunitas OUTSIDER KEBUMEN. Karna sejak tahun 2017 Abror menyatakan berhenti dari dunia komunitas dan fokus ke karir dan kehidupan pribadinya. ...... Selesai sudah sepak terjang sang Legenda di dunia musik...

Kamis, 26 Agustus 2021

Black Label Society Siap Merilis Album Baru "Doom Crew Inc."

Band Heavy Metal asal Los Angeles, Black Label Society akan merilis album baru. Album studio ke 11 tersebut berjudul "Doom Crew Inc." rencananya akan dirilis pada 26 November 2021 melalui Spinefarm Records. Album tersebut berisi 12 lagu, dibuka dengal single berjudul "Set You Free" Tracklist: 1. Set You Free 2. Destroy & Conquer 3. You Made Me Want to Live 4. Forever and a Day 5. End of Days 6. Ruins 7. Forsaken 8. Love Reign Down 9. Gospel of Lies 10. Shelter Me 11. Gather all my Sins 12. Farewell Ballad

Setelah 30 Tahun Berlalu, Bayi di Sampul Album 'Nevermind' Sekarang Menggugat Nirvana

Nevermind adalah album milik Nirvana dirilis tahun 1991 yang paling fenomenal dan populer pada zamannya. Cover album terseut memajang foto bayi laki-laki di dalam air, terlihat seolah mengejar uang dollar yang terikat pada kail ikan. dan sangat diingat para penikmat musik. Hanya saja, tiba-tiba seorang pria bernama Spencer Elden menuntut anggota band Nirvana yang tersisa dan istri Kurt Cobain, 30 tahun berselang setelah album tersebut rilis. Spencer mengaku dirinya adalah bayi dalam cover Nevermind dan merasa dimanfaatkan karena tak tahu menahu bakal dimunculkan di album tersebut. Selain itu, Spencer mengaku dirinya merasa mengalami eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Spencer berdalih bahwa kala itu ia masih berumur 4 bulan dan wali resminya tak mengetahui pemanfaatan fotonya itu. Tak hanya itu, Spencer menyebutkan bahwa cover tersebut adalah sebuah konten pornografi anak. Hal ini lantaran Nirvana tidak menepati janji mereka untuk menutupi alat kelaminnya dalam foto tersebut. Tuntutan yang diajukan Spencer adalah menjelaskan bahwa Kurt Cobain hingga Dave Grohl dianggap gagal melindungi dan mencegah eksploitasi seksual terhadap dirinya. Spencer menggugat masing-masing terdakwa sebesar US$150 ribu pada masing-masing pihak yang didakwakan, termasuk dua personel Nirvana yang masih hidup, Dave Grohl dan Krist Novoselic. Gugatan juga diajukan untuk mantan istri dari pentolan Nirvana, Kurt Cobain, Courtney Love selaku eksekutor harta warisan Cobain. Eks drummer Nirvana Chad Channing juga masuk dalam daftar gugatan, meski saat album dirilis posisinya telah digantikan oleh Dave Grohl. Spencer јugа mengklaim, orang tuanya tіdаk pernah menandatangani otorisasi реnggunааn foto dirinya yang diаmbil ketika ia berusia empat bulan di Pasadena Aquatic Cеntег tahun 1990 іtυ. Keluarganya sааt itu hanya dibayar 200 dollar AS (ѕеkагаng sekitar Rp 2,8 juta) untuk fоtо 15 detik di dalam аіr, karena ayah Spencer merupakan tеmаn dari fotografer, Kirk Weddle.

Setelah 30 Tahun Berlalu, Bayi di Sampul Album 'Nevermind' Menggugat Nirvana

Nevermind adalah album milik Nirvana dirilis tahun 1991 yang paling fenomenal dan populer pada zamannya. Cover album terseut memajang foto bayi laki-laki di dalam air, terlihat seolah mengejar uang dollar yang terikat pada kail ikan. dan sangat diingat para penikmat musik. Hanya saja, tiba-tiba seorang pria bernama Spencer Elden menuntut anggota band Nirvana yang tersisa dan istri Kurt Cobain, 30 tahun berselang setelah album tersebut rilis. Spencer mengaku dirinya adalah bayi dalam cover Nevermind dan merasa dimanfaatkan karena tak tahu menahu bakal dimunculkan di album tersebut. Selain itu, Spencer mengaku dirinya merasa mengalami eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Spencer berdalih bahwa kala itu ia masih berumur 4 bulan dan wali resminya tak mengetahui pemanfaatan fotonya itu. Tak hanya itu, Spencer menyebutkan bahwa cover tersebut adalah sebuah konten pornografi anak. Hal ini lantaran Nirvana tidak menepati janji mereka untuk menutupi alat kelaminnya dalam foto tersebut. Tuntutan yang diajukan Spencer adalah menjelaskan bahwa Kurt Cobain hingga Dave Grohl dianggap gagal melindungi dan mencegah eksploitasi seksual terhadap dirinya. Spencer menggugat masing-masing terdakwa sebesar US$150 ribu pada masing-masing pihak yang didakwakan, termasuk dua personel Nirvana yang masih hidup, Dave Grohl dan Krist Novoselic. Gugatan juga diajukan untuk mantan istri dari pentolan Nirvana, Kurt Cobain, Courtney Love selaku eksekutor harta warisan Cobain. Eks drummer Nirvana Chad Channing juga masuk dalam daftar gugatan, meski saat album dirilis posisinya telah digantikan oleh Dave Grohl. Spencer јugа mengklaim, orang tuanya tіdаk pernah menandatangani otorisasi реnggunааn foto dirinya yang diаmbil ketika ia berusia empat bulan di Pasadena Aquatic Cеntег tahun 1990 іtυ. Keluarganya sааt itu hanya dibayar 200 dollar AS (ѕеkагаng sekitar Rp 2,8 juta) untuk fоtо 15 detik di dalam аіr, karena ayah Spencer merupakan tеmаn dari fotografer, Kirk Weddle.

Perjalanan Panjang Karir Musik Abror Outsider, Musisi Gagal Yang Menjadi Pioneer Band Punk Rock Di Petanahan

Abror Subhi yang dikenal sebagai pendiri band Punk Rock pertama di Petanahan dan berposisi sebagai Drummer, rupanya awal bermusiknya dulu d...