Delapan band rock terbaik Indonesia jebolan SuperMusic.ID Rockin Battle siap menggebrak industri musik rock Tanah Air lewat peluncuran album kompilasi perdana bertajuk “SuperMusic.ID Rockin Battle-The Mighty Eight”. Delapan band yang disebut The Mighty Eight ini merupakan finalis dari kompetisi band rock terbesar besutan SuperMusic.ID yang digelar pada Januari hingga Mei 2017 yang lalu.
Sesuai konsepnya, album ini menyuguhkan kompilasi 8 lagu dari The Mighty Eight yang dipenuhi berbagai genre rock. The Mighty Eight terdiri dari delapan band yang memiliki karakter berbeda-beda namun tetap mengakar pada pakem musik rock. Di tiga besar, GHO$$ (Jakarta) yang merupakan pemenang utama Rockin Battle, kental dengan unsur indie rock dan hip-hop. Sementara Meet After The Storm (M.A.t.S) dari Palembang yang menjadi runner up punya karakter electro rock, serta Killa The Phia asal Aceh adalah band dengan genre pure metal core.
Demikian juga line up lainnya, yakni Kasino Brothers (Yogyakarta) yang mengusung rock and roll dengan sentuhan psychedelic, Equaliz (Medan) dengan pop rock, Jakarta Blues Factory (Jakarta) yang konsisten mengusung blues, THE GRGTZ (Bekasi) dengan alternative rock, dan Radioaktif (Bandung) yang punya alternative rock dengan nafas grunge.
Album ini adalah persembahan bagi semua penggemar musik rock di Tanah Air.
Delapan band di The Mighty Eight punya karakter berbeda-beda, bahkan asal daerahnya juga beda-beda. Jadi secara musikalitas, album ini menawarkan sebuah paket lengkap dari apa yang disebut sebagai regenerasi musik rock Indonesia.
album ini adalah pemenuhan janji dan jawaban dari proses panjang pencarian generasi baru band rock Indonesia. Perjalanan cukup panjang dilalui untuk menghasilkan album ini, sejak dari fase registrasi yang diikuti lebih dari 1.200 band, fase live audition di 4 kota, fase band camp, hingga final audition yang kemudian berlanjut hingga ke tahap recording, mixing,dan mastering. Para musisi senior terlibat langsung sebagai juri untuk menentukan pemenang, yakni Ian Antono (God Bless), Stephan Santoso (Produser / Musikimia), Stevi Item (Andra and The Backbone / Deadsquad), dan Imanine (J-Rocks).
Di album ini, setiap band mencoba mengeksplorasi dan menghasilkan musik yang fresh. album ini menjadi breakthrough setelah sekian lama kita tidak mendengar karya baru dari band-band rock Indonesia.
proses rekaman berjalan cukup rumit mengingat ada delapan band dengan delapan lagu yang harus digarap dengan matang. Tangan dingin Stephan Santoso selaku produser berperan penting menentukan kualitas aransemen musik di album ini. Stephan yang juga gitaris Musikimia ini memeras habis kemampuan delapan band dalam proses rekaman yang berlangsung di Jakarta dan Sydney, Australia.
album ini adalah representasi dari musik rock yang saat ini terus berkembang. Setiap band punya karakter yang kuat, dengan warna yang berbeda-beda. Jadi musikalitasnya lebih kaya dalam memproduksi musik di setiap genre. Ada dark rock, metal core, blues, rock and roll, pokoknya macam-macam. Sepanjang proses rekaman pun mereka berusaha membuat musik dengan kualitas yang sangat bagus.
Sesuai konsepnya, album ini menyuguhkan kompilasi 8 lagu dari The Mighty Eight yang dipenuhi berbagai genre rock. The Mighty Eight terdiri dari delapan band yang memiliki karakter berbeda-beda namun tetap mengakar pada pakem musik rock. Di tiga besar, GHO$$ (Jakarta) yang merupakan pemenang utama Rockin Battle, kental dengan unsur indie rock dan hip-hop. Sementara Meet After The Storm (M.A.t.S) dari Palembang yang menjadi runner up punya karakter electro rock, serta Killa The Phia asal Aceh adalah band dengan genre pure metal core.
Demikian juga line up lainnya, yakni Kasino Brothers (Yogyakarta) yang mengusung rock and roll dengan sentuhan psychedelic, Equaliz (Medan) dengan pop rock, Jakarta Blues Factory (Jakarta) yang konsisten mengusung blues, THE GRGTZ (Bekasi) dengan alternative rock, dan Radioaktif (Bandung) yang punya alternative rock dengan nafas grunge.
Album ini adalah persembahan bagi semua penggemar musik rock di Tanah Air.
Delapan band di The Mighty Eight punya karakter berbeda-beda, bahkan asal daerahnya juga beda-beda. Jadi secara musikalitas, album ini menawarkan sebuah paket lengkap dari apa yang disebut sebagai regenerasi musik rock Indonesia.
album ini adalah pemenuhan janji dan jawaban dari proses panjang pencarian generasi baru band rock Indonesia. Perjalanan cukup panjang dilalui untuk menghasilkan album ini, sejak dari fase registrasi yang diikuti lebih dari 1.200 band, fase live audition di 4 kota, fase band camp, hingga final audition yang kemudian berlanjut hingga ke tahap recording, mixing,dan mastering. Para musisi senior terlibat langsung sebagai juri untuk menentukan pemenang, yakni Ian Antono (God Bless), Stephan Santoso (Produser / Musikimia), Stevi Item (Andra and The Backbone / Deadsquad), dan Imanine (J-Rocks).
Di album ini, setiap band mencoba mengeksplorasi dan menghasilkan musik yang fresh. album ini menjadi breakthrough setelah sekian lama kita tidak mendengar karya baru dari band-band rock Indonesia.
proses rekaman berjalan cukup rumit mengingat ada delapan band dengan delapan lagu yang harus digarap dengan matang. Tangan dingin Stephan Santoso selaku produser berperan penting menentukan kualitas aransemen musik di album ini. Stephan yang juga gitaris Musikimia ini memeras habis kemampuan delapan band dalam proses rekaman yang berlangsung di Jakarta dan Sydney, Australia.
album ini adalah representasi dari musik rock yang saat ini terus berkembang. Setiap band punya karakter yang kuat, dengan warna yang berbeda-beda. Jadi musikalitasnya lebih kaya dalam memproduksi musik di setiap genre. Ada dark rock, metal core, blues, rock and roll, pokoknya macam-macam. Sepanjang proses rekaman pun mereka berusaha membuat musik dengan kualitas yang sangat bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar